Cara menentukan rasio kompresi
Perbaikan otomatis

Cara menentukan rasio kompresi

Apakah Anda sedang membangun mesin baru dan memerlukan metrik, atau Anda ingin tahu seberapa efisien bahan bakar mobil Anda, Anda harus dapat menghitung rasio kompresi mesin. Ada beberapa persamaan yang diperlukan untuk menghitung rasio kompresi jika Anda melakukannya secara manual. Mereka mungkin tampak rumit pada awalnya, tetapi sebenarnya hanya geometri dasar.

Rasio kompresi mesin mengukur dua hal: rasio jumlah gas dalam silinder saat piston berada di puncak langkahnya (pusat mati atas, atau TDC), dibandingkan dengan jumlah gas saat piston berada di bawahnya . stroke (pusat mati bawah, atau BDC). Sederhananya, rasio kompresi adalah rasio gas terkompresi dengan gas tidak terkompresi, atau seberapa rapat campuran udara dan gas ditempatkan di ruang bakar sebelum dinyalakan oleh busi. Semakin padat campuran ini, semakin baik pembakarannya dan semakin banyak energi yang diubah menjadi tenaga untuk mesin.

Ada dua metode yang dapat Anda gunakan untuk menghitung rasio kompresi mesin. Yang pertama adalah versi manual, yang mengharuskan Anda melakukan semua perhitungan seakurat mungkin, dan yang kedua — dan mungkin yang paling umum — mengharuskan pengukur tekanan dimasukkan ke dalam kartrid busi kosong.

Metode 1 dari 2: Ukur rasio kompresi secara manual

Metode ini memerlukan pengukuran yang sangat akurat, jadi penting untuk memiliki alat yang sangat akurat, mesin yang bersih, dan periksa pekerjaan Anda dua atau tiga kali. Metode ini sangat ideal bagi mereka yang sedang membuat mesin dan memiliki alat di tangan, atau mereka yang sudah membongkar mesinnya. Untuk menggunakan cara ini, dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk membongkar mesin. Jika Anda memiliki motor rakitan, gulir ke bawah dan gunakan metode 2 dari 2.

Materi yang dibutuhkan

  • Nutrometer
  • Kalkulator
  • Degreaser dan lap bersih (jika perlu)
  • Manual pabrikan (atau manual pemilik kendaraan)
  • mikrometer
  • Buku catatan, pena dan kertas
  • penggaris atau pita pengukur (harus sangat akurat hingga milimeter)

Langkah 1: Bersihkan mesin Bersihkan silinder mesin dan piston secara menyeluruh dengan degreaser dan lap bersih.

Langkah 2: Temukan ukuran lubang. Pengukur lubang dengan skala digunakan untuk mengukur diameter lubang atau, dalam hal ini, silinder. Pertama-tama tentukan perkiraan diameter silinder dan kalibrasi dengan pengukur lubang menggunakan mikrometer. Masukkan pengukur tekanan ke dalam silinder dan ukur diameter lubang beberapa kali di lokasi berbeda di dalam silinder dan catat pengukurannya. Jumlahkan pengukuran Anda dan bagi dengan berapa banyak yang Anda ambil (biasanya cukup tiga atau empat) untuk mendapatkan diameter rata-rata. Bagilah pengukuran ini dengan 2 untuk mendapatkan radius lubang rata-rata.

Langkah 3: Hitung ukuran silinder. Menggunakan penggaris atau pita pengukur yang akurat, ukur tinggi silinder. Ukur dari paling bawah ke paling atas, pastikan penggarisnya lurus. Angka ini menghitung stroke, atau luas, yang piston bergerak ke atas atau ke bawah silinder satu kali. Gunakan rumus ini untuk menghitung volume silinder: V = π r2 h

Langkah 4: Tentukan volume ruang bakar. Temukan volume ruang bakar di manual pemilik kendaraan Anda. Volume ruang bakar diukur dalam sentimeter kubik (CC) dan menunjukkan berapa banyak zat yang dibutuhkan untuk mengisi bukaan ruang bakar. Jika Anda membuat mesin, rujuk ke manual pabrikan. Jika tidak, lihat manual pemilik kendaraan.

Langkah 5: Temukan Tinggi Kompresi Piston. Temukan ketinggian kompresi piston di manual. Pengukuran ini adalah jarak antara garis tengah lubang pin dan bagian atas piston.

Langkah 6: Ukur volume piston. Sekali lagi di manual, temukan volume kubah atau kepala piston, juga diukur dalam sentimeter kubik. Piston dengan nilai CC positif selalu disebut sebagai "kubah" di atas tinggi kompresi piston, sedangkan "poppet" adalah nilai negatif untuk memperhitungkan kantong katup. Biasanya piston memiliki kubah dan poppet, dan volume akhir adalah jumlah dari kedua fungsi (dome minus poppet).

Langkah 7: Temukan celah antara piston dan dek. Hitung jarak bebas antara piston dan geladak menggunakan perhitungan berikut: (Lubang [pengukuran dari langkah 2] + Diameter lubang × 0.7854 [konstanta yang mengubah semuanya menjadi inci kubik] × jarak antara piston dan geladak di titik mati atas [TDC] ).

Langkah 8: Tentukan Volume Pad. Ukur ketebalan dan diameter paking kepala silinder untuk menentukan volume paking. Lakukan ini dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan untuk celah geladak (langkah 7): (lubang [pengukuran dari langkah 8] + diameter lubang × 0.7854 × ketebalan gasket).

Langkah 9: Hitung rasio kompresi. Hitung rasio kompresi dengan memecahkan persamaan ini:

Jika Anda mendapatkan angka, katakanlah 8.75, rasio kompresi Anda akan menjadi 8.75:1.

  • FungsiJ: Jika Anda tidak ingin mengetahui angkanya sendiri, ada beberapa kalkulator rasio kompresi daring yang dapat membantu Anda; Klik disini.

Metode 2 dari 2: gunakan pengukur tekanan

Cara ini sangat ideal bagi mereka yang memiliki mesin bawaan dan ingin memeriksa kompresi mobil melalui busi. Anda akan membutuhkan bantuan seorang teman.

Materi yang dibutuhkan

  • pengukur tekanan
  • Kunci busi
  • sarung tangan kerja

Langkah 1: Panaskan mesin. Jalankan mesin hingga mencapai suhu normal. Anda tidak ingin melakukan ini saat mesin dingin karena Anda tidak akan mendapatkan pembacaan yang akurat.

Langkah 2: Lepas busi. Matikan kunci kontak sepenuhnya dan cabut salah satu busi dari kabel penghubungnya ke distributor. Lepaskan busi.

  • Fungsi Jika busi Anda kotor, Anda bisa menggunakan kesempatan ini untuk membersihkannya.

Langkah 3: Masukkan pengukur tekanan. Masukkan ujung pengukur tekanan ke dalam lubang tempat busi dipasang. Penting agar nosel dimasukkan sepenuhnya ke dalam bilik.

Langkah 4: Periksa silinder. Saat Anda memegang meteran, mintalah seorang teman menyalakan mesin dan mempercepat mobil selama sekitar lima detik sehingga Anda bisa mendapatkan pembacaan yang benar. Matikan mesin, lepas ujung pengukur dan pasang kembali busi dengan torsi yang benar sesuai petunjuk di manual. Ulangi langkah ini sampai Anda menguji setiap silinder.

Langkah 5: Lakukan uji tekanan. Setiap silinder harus memiliki tekanan yang sama dan harus sesuai dengan angka yang ada di manual.

Langkah 6: Hitung Rasio PSI ke Kompresi. Hitung rasio PSI dengan rasio kompresi. Misalnya, jika Anda memiliki pembacaan pengukur sekitar 15 dan rasio kompresi harus 10:1, maka PSI Anda harus 150, atau 15x10/1.

Tambah komentar